Senin, 25 November 2013

1 Juli 2012

Hamparan laut menghempas peluh
Sukmaku tersesat pada kabut
Hilang arah, butuh cahaya
Bagaimana tidak? Aku melihatmu dimana-mana
Aku ikuti jejaknya dan sekarang arah terhapuskan
Bayangmu berputar di mata meluapkan imajinasi
Mengerti? Aku sedang merindu
Mimpi teduh bersamamu, nyata kurasakan
Saat terbangun, bahkan jejakmu pun tak ada
Kemana semua? Aku inginkannya

Tolong, bisakah mundur satu langkah?
Agar dapat ku tenggelamkan kerinduanku
Hanya padamu, iya kamu,
dan ini benar
Agar dapat benar-benar terpejam di matamu
Bebaskan perasaan yang lama terpenjara
Iya, disitu...
Di titik temu rindu kita
Dalam cinta bertemakan jarak,
dan kita hidup didalamnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar